692 kepala keluarga Mengungsi Akibat Banjir Dan Longsor di Pangandaran
https://www.kawunglarang.com/2016/10/692-kepala-keluarga-mengungsi-akibat.html
PotretKawungLarang-PKL,Pangandaran 692 kepala keluarga Mengungsi Akibat Banjir Dan Longsor di Pangandaran. BENCANA banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat telah menyebabkan Jembatan Putrapinggan yang menghubungkan antara Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, dan Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, amblas sepanjang 45 meter dan lebar 8 meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Kepala Kantor SAR Bandung, Slamet Riyadi, mengatakan, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran telah menyebabkan sebanyak 692 kepala keluarga (KK) mengungsi karena rumah yang dimilikinya terendam banjir.
Kepala Kantor SAR Bandung, Slamet Riyadi, mengatakan, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran telah menyebabkan sebanyak 692 kepala keluarga (KK) mengungsi karena rumah yang dimilikinya terendam banjir.
ANTARA/Adeng Bustomi |
Sedangkan jalan utama menuju arah Pangandaran amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan hingga kini masih menunggu kedatangan jembatan bailey (yang bisa dipindah-pindah) dari pemerintah pusat agar jalan tersebut bisa kembali dilalui.
"Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Pangandaran merendam Kecamatan Pangandaran dengan jumlah 660 KK atau 1.381 orang mengungsi. Kecamatan Padaherang terendam 253 rumah, yang mengungsi 32 rumah atau 103 orang. Kecamatan Cijulang terendam 314 rumah, Kecamatan Parigi terendam 386 rumah, Kecamatan Sidamulih 374 rumah dan 3 titik longsor, Kecamatan Mangunjaya 997 rumah terendam, Kecamatan Cigugur 128 rumah terendam dan Jalan Harum Mandala, Desa Jayasari longsor 3 kilometer," katanya, Senin (10/10).
Riyadi menambahkan, dalam kejadian itu dua orang meninggal dunia atas nama Iqbal, 7, warga Sawangan Blok Cieurih Langkob, Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang dan Barjo, 53, warga Dusun Ciranto, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkap Lancar. Dua warga meninggal dunia itu akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Langkaplancar dan Kalipucang.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhsena mengatakan, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi telah merendam Kecamatan Pangandaran, Padaherang, Cijulang, Parigi, Cigugur, Sidamulih, dan Kecamatan Mangunjaya. Sedangkan untuk tanah longsor berada di 30 titik yang menimpa jalan desa dan jalan alternatif menuju Kantor Kecamatan.
"Jalan ke arah Pangandaran harus menggunakan jalur alternatif mulai dari arah Tasikmalaya menuju arah Kecamatan Cipatujah, Cikalong, menuju arah Kecamatan Cimerak dan begitu juga sebaliknya. Karena jembatan mengalami amblas dengan panjang 45 meter dan lebar 8 meter akibat penyangga jembatan ambrol. Namun, jumlah pengungsi yang rumahnya terendam banjir telah menginap di rumah saudaranya," katanya. MediaIndonesia
"Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Pangandaran merendam Kecamatan Pangandaran dengan jumlah 660 KK atau 1.381 orang mengungsi. Kecamatan Padaherang terendam 253 rumah, yang mengungsi 32 rumah atau 103 orang. Kecamatan Cijulang terendam 314 rumah, Kecamatan Parigi terendam 386 rumah, Kecamatan Sidamulih 374 rumah dan 3 titik longsor, Kecamatan Mangunjaya 997 rumah terendam, Kecamatan Cigugur 128 rumah terendam dan Jalan Harum Mandala, Desa Jayasari longsor 3 kilometer," katanya, Senin (10/10).
Riyadi menambahkan, dalam kejadian itu dua orang meninggal dunia atas nama Iqbal, 7, warga Sawangan Blok Cieurih Langkob, Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang dan Barjo, 53, warga Dusun Ciranto, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkap Lancar. Dua warga meninggal dunia itu akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Langkaplancar dan Kalipucang.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhsena mengatakan, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi telah merendam Kecamatan Pangandaran, Padaherang, Cijulang, Parigi, Cigugur, Sidamulih, dan Kecamatan Mangunjaya. Sedangkan untuk tanah longsor berada di 30 titik yang menimpa jalan desa dan jalan alternatif menuju Kantor Kecamatan.
"Jalan ke arah Pangandaran harus menggunakan jalur alternatif mulai dari arah Tasikmalaya menuju arah Kecamatan Cipatujah, Cikalong, menuju arah Kecamatan Cimerak dan begitu juga sebaliknya. Karena jembatan mengalami amblas dengan panjang 45 meter dan lebar 8 meter akibat penyangga jembatan ambrol. Namun, jumlah pengungsi yang rumahnya terendam banjir telah menginap di rumah saudaranya," katanya. MediaIndonesia