Canon EOS C400 dan C80: Kamera Sinema Full-Frame 6K Dengan Tampilan Body Gahar dan Fitur Mutakhir
https://www.kawunglarang.com/2024/12/canon-eos-c400-dan-c80-kamera-sinema.html
KAWUNGLARANG.COM - Jakarta, Canon melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digitalnya di Indonesia menghadirkan kamera sinema digital Canon EOS C400 dan EOS C80. Dua kamera yang sama-sama dilengkapi fitur canggih seperti sensor full frame 6K, Triple Base ISO dan internal RAW ini memungkinkan penggunanya bebas berkreasi untuk menghasilkan video berkualitas tinggi dengan visual memukau.
“EOS C400 dan C80 dilengkapi dengan fitur-fitur mutakhir yang memberikan keleluasaan kepada penggunanya dalam proses produksi video untuk menghasilkan visual premium. Kami yakin, dua kamera sinema digital ini akan mendorong kreativitas dunia sinema di Tanah Air ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Monica Aryasetiawan - Canon Business Unit Director PT Datascrip.
Canon EOS C400
Kamera sinema EOS C400 mewarisi fungsi-fungsi dasar EOS C500 Mark II dan C300 Mark III, dalam bentuk yang sudah disempurnakan. Peningkatan signifikan fitur kamera ini dari sisi mobilitas dan antarmuka membuatnya bisa menghasilkan visual sinematik. Kamera profesional ini sangat cocok untuk siaran live serta produksi sinema dan film.
EOS C400 adalah kamera Cinema EOS pertama yang dibekali sensor CMOS full-frame 6K bertumpuk dengan sinar latar, sehingga bisa menghasilkan video berkualitas tinggi. Sensor tersebut juga memungkinkan pengambilan video dengan depth of field dangkal guna mendapatkan visual dengan bokeh yang menawan.
Sensor tersebut dilengkapi dengan prosesor pemrosesan gambar DIGIC DV 7, sehingga bisa menghasilkan video berkualitas tinggi dengan frame rate tinggi, yakni 6K/60P dan 4K/120P dalam format RAW. Kemampuan kamera ini menghasilkan video dalam format RAW atau internal RAW merupakan keuntungan bagi pengguna karena tidak perlu membeli alat perekam eksternal RAW.
Selain itu, kombinasi sensor CMOS full-frame 6K dan prosesor DIGIC DV 7 mampu menghasilkan video dengan tone natural dari kecerahan rendah hingga tinggi, meningkatkan kualitas gambar 4K melalui oversampling 6K, dan mengurangi noise di area gelap. Kemampuan EOS C400 mengurangi noise secara signifikan meski dalam situasi cahaya minim itu didukung oleh fitur Triple Base ISO atau tiga level ISO dasar, yang bisa diatur beralih otomatis sehingga dynamic range tetap terjaga meski level ISO berubah.
“Pengguna EOS C400 akan mendapatkan video berkualitas premium berkat sensor full-frame 6K canggih yang didukung fitur Triple Base ISO. Pengguna juga bisa leluasa melalukan proses post production karena ada fitur perekaman internal RAW. Kamera ini adalah pilihan tepat bagi para profesional di dunia broadcasting dan sinematografi,” ujar Monica.
Penggunaan dudukan RF pada kamera ini juga berkontribusi dalam menghasilkan video berkualitas tinggi. Penggunaan dudukan RF membuat kamera ini bisa melakukan koreksi aberasi kromatik lateral, koreksi intensitas cahaya, dan koreksi distorsi. Penggunaan dudukan RF juga memberikan keleluasaan kepada pengguna untuk memakai berbagai lensa RF, ataupun lensa PL dan EF dengan bantuan mount adapter. Apabila kamera dengan dudukan RF ini dipasangkan dengan lensa RF, maka akan terjadi kombinasi Image Stabilization (IS).
Pengguna EOS C400 juga bisa leluasa mengatur komposisi ketika proses perekaman berlangsung tanpa perlu takut kamera tidak fokus ke subjek/objek utama. Sebab, kamera ini dibekali dengan sistem Dual Pixel CMOS AF II, sehingga mampu melakukan autofocus (AF) cepat dan akurat dengan cakupan luas. Bahkan, AF kamera ini bisa mendeteksi subjek manusia dan hewan secara continue berkat dukungan algoritma EOS iTR AF X berbasis deep learning.
Kamera sinema digital dengan ukuran ringkas dengan bobot hanya sekitar 1.540 gram ini juga dilengkapi beragam interfaces atau antarmuka, seperti terminal GENLOCK/SYNC/RETURN dan terminal ETHERNET. Dua terminal tersebut sangat berguna dalam proses produksi live karena dapat menghadirkan tally function dan return function tanpa perlu alat tambahan.
Canon EOS C80
EOS C80 adalah kamera sinema portabel dengan lebar hanya sekitar 16 sentimeter, sehingga mudah digerakkan, tapi tetap punya performa yang luar biasa. Kamera dengan berat hanya 1.300 gram ini cocok untuk beragam jenis pengambilan gambar, termasuk perekaman untuk tayangan live.
“Dengan ukurannya yang hanya sebesar telapak tangan, EOS C80 akan memudahkan mobilitas saat perekaman. Keleluasaan bergerak ini tentu merupakan keuntungan dalam proses produksi video dan dapat memicu kreativitas penggunanya,” tutur Monica.
Selain unggul dari sisi mobilitas, kamera ini juga luar biasa dari sisi hasil perekaman karena dibekali sensor CMOS full-frame 6K bertumpuk dengan sinar latar. Berkat sensor tersebut dan penggunaan dudukan RF, kamera ini memungkinkan perekaman dengan depth of field dangkal, sehingga bisa menghasilkan video dengan visual sinematik dengan bokeh yang menawan.
Lewat kombinasi sensor tersebut dan prosesor pemrosesan gambar DIGIC DV 7, EOS C80 juga dapat mengurangi distorsi rana bergulir (rolling shutter distortion). Kombinasi tersebut juga membuat kamera ini mampu menghasilkan video berkualitas tinggi 6K/30P dalam format RAW dan 4K yang punya kualitas visual menawan karena hasil oversampling 6K. Kamera ini juga mampu melakukan perekaman dengan frame rate tinggi hingga 4K/120P dan 2K/180P, sehingga bisa menghasilkan video gerakan lambat yang mengesankan.
Selain itu, EOS C80 juga dilengkapi dengan fitur Triple Base ISO yang sangat berguna untuk menyesuaikan kecerahan di lokasi pengambilan gambar. Dengan fitur Triple Base ISO itu, noise akan berkurang signifikan, bahkan di lokasi yang gelap seperti malam hari atau di dalam ruangan.
Keunggulan lainya EOS C80 adalah autofocus (AF). Kamera ini dilengkapi sistem Dual Pixel CMOS AF II dan algoritma EOS iTR AF X berbasis deep learning, sehingga menghasilkan AF berkecepatan tinggi, akurasi tinggi, dan cakupan luas serta kemampuan pelacakan subjek dengan performa tinggi. Kehebatan AF kamera ini akan sangat mendukung pengambilan video berkualitas tinggi. Pengguna bisa memusatkan perhatiannya ke komposisi gambar atau pengoperasian zoom tanpa perlu mencemaskan fokus.
Terkait antarmuka, EOS C80 dilengkapi dengan output video SDI yang cocok dengan beragam jenis produksi konten visual, mulai dari film, drama, hingga perekaman langsung seperti siaran langsung berita. Keberadaan port SDI dan HDMI juga memungkinkan output SDI/HDMI secara simultan ke perangkat eksternal.
Untuk mendukung produksi video berkualitas tinggi, Canon melengkapi EOS C80 dengan panel LCD yang cerah guna meningkatkan visibilitas di luar ruangan. Lebih jauh, kamera ini juga dilengkapi dengan joystick yang secara khusus dibentuk dan ditempatkan sesuai dengan pergerakan jempol pengguna, sehingga memungkinkan pengguna mengubah setting kamera dengan cepat.
PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia memasarkan;
⦁ Canon EOS C400 (Body Only) dengan harga Rp139.999.000,- (sudah termasuk PPN 11%)
⦁ Canon EOS C80 (Body Only) dengan harga Rp 95.999.000,- (sudah termasuk PPN 11%)